About

Terima kasih telah menengok blog ini.

Comments
  1. bam's says:

    saya salut dg anda, saya setuju bahwa istimewa itu karena bobroknya….kita sedang menuju ke jurang kehancuran moral!!! memang..tapi harus gmn? ga ada yg peduli!!!

    • Bam yang budiman. Terima kasih atas dukungan Bam.
      Perubahan kadang terjadi setelah seseorang terperanjat, terbelalak mata terkejut, bahkan lalu pingsan dan setelah sadar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ketidaktahuan jenis ini bisa menjadi awal dari kesadaran akan realitas telanjang lepas dari beban segala macam persepsi yang membelenggu sebelum keterkejutan dan pingsan itu: kesadaran bening-cerah-terang. Semoga. Tabik

  2. setuju.. saya sangat setuju dengan semua yang ada di blog ini

  3. bulshitdoka says:

    waton nyoto!!tak dukung masdab!!

  4. Boss wahyu says:

    sy meyakini memang benar apa yg ada diblog anda.namun sy tidak terima sebagai warga jogja kalau anda membenturkan ini dengan keistimewaan jogja.terlalu naif anda hanya bisa memperlihatkan keburukan jogja tidak diimbangi dengan kelebihan jogja dibanding kota-kota lain.blog ini tk ubahnya seperti proivokasi agar pembaca memandang jogja jelek,penuh porstitusi,aborsi,dsb padahal penyakit seperti itu tdk hanya jogja masih banyak kota-kota lain.
    sy tdk terima anda menguhubungkan dengan keistimewaan jogja.

    • Saya PERCAYA bahwa rakyat Kasultanan Ngayogyakarta Hadining Rat jauh lebih dewasa daripada rakyat Republik Indonesia selebihnya. Oleh karena itu, saya TIDAK PERCAYA kalau ada rakyat jogja yang terprovokasi dengan paparan semacam ini. Tahun 80an sudah ada paparan hasil survei yang jauh lebih ilmiah daripada paparan semacam ini –picisan–, kembali muncul seputar tahun 2000an, berturut-turut oleh mas Eko dan mas Iip.
      Apa yang dipaparkan di blog ini memang lazim terjadi hampir di mana pun tempat. Jika semua itu terjadi di lain tempat, semua itu menjadi tidak istimewa: BIASA-BIASA SAJA alias LUMRAH. Menjadi “-i-S-t-i-M-e-W-a-“, justru mengapa semua ini kok bisa terjadi di daerah yang sudah dibangun oleh orang-orang yg berperilaku baik sesuai moral, agama dan berbagai macam norma, dengan banyak klaim “keistimewaan”.
      Bukankah klaim “Kota Pendidikan” menjadi NAIF dengan terpaparnya kenyataan seperti diblog ini? Ya ya … silakan mengurangi kadar ke-NAIF-an itu dengan dalih klise “OKNUM” dan Yogyakarta tetap “Kota Pendidikan”. Luar biasa iStiMewA.

Leave a reply to bulshitdoka Cancel reply